Widget HTML #1

Aku Perlu Rapid Test Gak Sih? Caranya?

Aku perlu Rapid Test gak sih? Sejak dua orang pertama positif COVID-19 diumumkan Pak Jokowi 2 Maret lalu, kasus positif COVID-19 di Indonesia setiap hari terus bertambah. Angkanya terus meningkat meskipun dibarengi angka kesembuhan namun hasilnya tidak begitu menggembirakan. Data terakhir saat penulisan artikel ini dilansir dari situs covid19.go.id dilaporkan telah menyentuh angka 64.958 secara akumulatif dengan penambahan kasus rerata 1.000 per hari. 

Untuk menekan penyebaran virus, pemerintah melakukan berbagai upaya salah satunya melakukan rapid test gratis diberbagai wilayah di Indonesia terutama di daerah-daerah yang diklaim zona merah seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan lainnya.

rapid test
Foto : halodoc.com


Berita terakhir dilaporkan oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat ada 833 pedagang yang positif terinfeksi COVID-19. 

Melihat situasi sekarang ini, sebagai Moms tentu was-was, kenapa tidak? Meski berupaya mensiasati  keadaan dengan belanja kebutuhan sehari-hari sekali seminggu, tapi melihat bagaimana interaksi yang terjadi di pasar yang sangat tidak mendukung Physical distancing dan perilaku masyarakat kita yang sudah mulai jenuh sehingga mengabaikan protokol kesehatan, peluang terpapar sangat besar walaupun mungkin tanpa gejala (OTG).


Jadi, mulai kepikiran perlu rapid test gak sih? Takut menularkan keanggota keluarga terutama anak dan orang tua lansia yang rentan.

Sebelum memutuskan perlu atau tidak, berikut ini beberapa pertanyaan yang mungkin pernah terbersit dibenak Moms!

Sebenarnya, rapid test itu apa sih? Bagaimana cara kerjanya?  Siapa saja yang perlu rapid test? Dimana bisa melakukannya? Apa yang harus dipersiapkan?

Mari Moms, bahas satu persatu yuk!

Apa itu Rapid Test? Bagaimana Cara Kerjanya?

Sejak awal kabar Covid-19 gencar diberitakan di media, kata rapid test juga ikut naik daun. Belakangan kata itu juga semakin populer setelah pemerintah mensyaratkan perjalanan keluar daerah dengan pesawat udara harus menunjukkan bukti uji rapid test dengan hasil non reaktif beserta dokumen terkait.

Rapid test covid adalah metode skrining / pemeriksaan awal untuk mendeteksi adanya virus corona didalam tubuh. Dengan mengambil sampel darah di ujung jari yang diteteskan ke alat rapid test, mirip tes golongan darah. 

Tujuannya mendeteksi antibodi berupa IgM dan IgG yang melawan virus corona. Kedua antibodi ini diproduksi tubuh setelah tubuh terpapar virus gunanya untuk melawan virus itu sendiri.

Tahukah Moms! Pembentukan dua antibodi ini setiap orang berbeda-beda, ada yang cepat terbentuk dan juga memerlukan beberapa hari. Itulah sebabnya, keakuratan dari uji rapid rendah. Oleh karena itu, sebaiknya pemeriksaan dilakukan hari ketujuh setelah terpapar virus karena kemungkinan besar IgM dan IgG sudah terbentuk, agar hasil skrining lebih akurat.

Siapa Saja yang Perlu Rapid Test?

Keterbatasan alat dan harga yang lumayan mahal, maka pemeriksaan ini diprioritaskan pada orang yang berisiko tinggi tertular COVID-19 seperti :
  • Orang dalam pengawasan (ODP) yang menunjukan gejala
  • Orang tanpa gejala (OTG) namun memiliki riwayat kontak dengan covid-19 atau memiliki risiko tinggi
  • Orang dalam pemantauan (OTP)
  • Orang dengan profesi interaksi sosialnya tinggi seperti polisi, pedagang pasar, pejabat publik, sopir kendaraan umum, dan sebagainya
  • Para petugas medis sebagai garda depan menangani pasien COVID-19
Penentuan kriteria ini dilakukan saat memeriksakan diri ke puskesmas untuk bertemu dokter. Memberi tahu gejala penyakit, riwayat kontak dan perjalanan.

Bila berada diluar kriteria tersebut tapi merasa khawatir? 

Moms, bisa lakukan skrining mandiri di rumah! 

Caranya? Moms, bisa mencoba layanan telemedicine seperti Halodoc yang menyediakan beberapa pertanyaan untuk pemeriksaan instan cek risiko COVID-19 layaknya konsultasi ke dokter, dari beberapa pertanyaan tersebut Moms bisa memastikan apakah gejala-gejala yang sekarang dialami masuk kategori beresiko tinggi atau rendah, dan saran langkah-langkah yang perlu dilakukan selanjutnya. So, jangan panik dulu ya Moms. Semua ada solusinya.

Dimana Bisa Rapid Test?

Jika memang termasuk dalam kategori berisiko tinggi atau perlu untuk melengkapi dokumen misalnya melakukan perjalanan keluar daerah, Halodoc juga bekerjasama dengan banyak rumah sakit diberbagai daerah seperti Medan, Jember, Padang, Jakarta Selatan, dan lainnya. 

Moms, bisa buat janji untuk Rapid Test sesuai waktu jadwal yang Moms tentukan sendiri. Tujuannya untuk menghindari antrian dan kerumunan orang. Beberapa rumah sakit juga menyertakan biaya yang harus dibayar, jadi Moms tahu berapa dana yang perlu dipersiapkan. Praktis kan?

Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati

Seperti kata bijak di atas, melakukan pencegahan tetap yang terbaik. Maka, Moms sebaiknya melakukan langkah pencegahan dengan:
  • Menjaga daya tahan tubuh seperti makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup.
  • Tidak keluar rumah kecuali untuk kepentingan mendesak.
  • Mengikuti protokol kesehatan jika berada di tempat umum seperti selalu sediakan hand sanitizer, tapi tetap mencuci tangan dengan sabun lebih baik, gunakan masker, tidak menyentuh area wajah dan jaga jarak minimal 2 meter.
  • Segera mandi dan mencuci pakaian setelah pulang ke rumah.
So, Moms gak perlu terlalu khawatir dan jika masih bimbang ikuti saja langkah di atas. Stay healthy, Stay Safe, Take Care. Moms!







Posting Komentar untuk "Aku Perlu Rapid Test Gak Sih? Caranya?"