Widget HTML #1

Pernah Derita Kusta Bukan Berarti Tidak Bisa Bekerja Lagi. Baca Dulu Pengalaman Mahdis!

Halo teman-teman, di hari Rabu lalu tepatnya tanggal 27 Juli 2022 saya mengikuti sebuah live streaming yang membahas tentang kusta dari Ruang Publik KBR, berjudul "Peran Pemerintah Dalam Upaya Peningkatan Taraf Hidup OYPMK".

Live streaming ini bertujuan mengedukasi kita agar tidak selalu memandang sebelah mata atau berprasangka pada mereka yang dulunya menderita kusta karena orang yang sudah sembuh dari kusta tidak akan menularkan kusta pada kita asal selalu menjaga kebersihan.

Gambar: Youtube Berita KBR

Disisi mereka yang dulunya menderita kusta, live streaming oleh KBR ini menginformasikan kalau mereka sebenarnya masih bisa bekerja untuk menghasilkan uang seperti orang lainnya karena ada contoh nyata dari Pak Mahdis Mustafa. 


Topik kusta yang diangkat ini diharapkan juga bisa jadi penyemangat untuk mereka yang menderita kusta, agar tak pantang menyerah untuk sembuh karena asal selalu menjaga kebersihan dan minum obat yang disarankan dokter, penyakit yang menular ini pasti sembuh dan mereka bisa segera kembali hidup seperti orang normal lagi.


Saya senang sekali melihat bagaimana pemerintah peduli kepada mereka yang pernah atau sedang menderita kusta, dengan menyebarkan informasi-informasi yang penting seperti ini kepada masyarat guna mengedukasi kita agar memperlakukan OYPMK (orang yang pernah menderita kusta) layaknya orang normal. Karena sejujurnya ini sesuatu yang penting untuk dibagikan mengingat negara kita Indonesia menempati posisi ketiga penderita kusta terbanyak.


Pemerintah juga menunjukkan kepedulian dengan sebisanya memperbaiki kota-kota besar terutama dibagian sanitasi agar kusta tidak semakin menyebar.


Pengalaman Mahdis, Mantan Penderita Kusta Yang Kini Jadi Supervisor


Meski sekarang bisa bekerja di perusahaan inklusif dan memiliki jabatan sebagai Supervisor bagian cleaning service di PT. Azaretha Hana Megatrading, perjuangan Pak Mahdis Mustafa untuk mendapatkan pekerjaan bukan main.


Pak Mahdis pertama kali didiagnosa terkena kusta pada 2010 saat dia berumur dua puluh lima tahun. Awalnya demi melindungi perasaannya, orang tua dan dokter berbohong dengan berkata kalau Pak Mahdis hanya menderita alergi kulit biasa. Tapi karena curiga, dia pun mencari tahu dan menemukan jawaban yang sebenarnya.


Terkena penyakit kusta di umur 25 tahun, yaitu umur produktif untuk bekerja membuat dirinya sempat sangat depresi. "Kulit saya sudah hancur" pikirnya saat itu. Tapi belakangan Pak Mahdis bisa bangun dari keterpurukannya karena bergabung dengan organisasi NLR. 


Dengan tekad tidak ingin menyusahkan orang tua, Pak Mahdis pun berusaha mendapatkan pekerjaan. Tapi tentu saja sebagai OYPMK itu tidak mudah. Awalnya dia merasa agak tersinggung dan sakit hati karena saat naik kendaraan umum orang-orang berbisik melihatnya, "Tapi lama-lama jadi terbiasa." Katanya dengan tenang. Saya ngebayanginnya jadi sedih😔.


Akhirnya Pak Mahdis menemukan cara yang efektif saat melamar. Yaitu dengan mencantumkan statusnya sebagai OYPMK di CV. Dengan begitu perusahaan bisa langsung tahu kondisi kita sejak awal. Atau Pak Mahdis biasa juga bertanya apakah menerima pegawai OYPMK pada HRD, biasanya jawabannya bisa langsung diketahui selama proses perekrutan. 


Pak Mahdis punya 3 pesan untuk para OYPMK : 


1. Jangan Pikirkan Kata Orang

Memang seringkali orang lain tidak secara langsung mengatakan kalau mereka anti terhadap OYPMK karena takut tertular. Padahal sebenarnya tak perlu takut ya, toh kita sudah sembuh. Tapi selalu buat dirimu bahagia saja. Jangan ambil pusing pada omongan mereka, jangan biarkan omongan mereka kendalikan kebahagiaanmu. 


2.  Selalu Gali Potensi Diri

Perasaan minder yang seringkali dihadapi OYPMK bisa membuat timbul pikiran kita tidak berguna. Padahal itu salah besar, karena setiap manusia terlahirkan dengan potensinya sendiri sehingga kita semua punya kesempatan yang sama dalam bidang pekerjaan asal mau saja menggali potensi kita.


Jangan berpikir harus bekerja di kantor, tapi bekerjalah sesuai dengan kemampuanmu. Contohnya sebagai kurir, driver, penjahit dan lainnya. 


3. Terbuka

Jangan lupa untuk selalu terbuka tentang kondisi kita yang merupakan seorang OYPMK dari awal melamar kerja misalnya kepada HRD. Menutupinya hanya akan membuat kita lebih sakit karena akhirnya ketahuan, mendingan ditolak sejak awal.


Berkat kegigihan Pak Mahdis, kini di perusahaannya ada setidaknya dua puluh karyawan yang merupakan OYPMK. Jadi kita bisa lihat usaha Pak Mahdis bisa membawakan efek positif bagi mereka yang OYPMK.


Kita juga pasti mau meniru Pak Mahdis dengan membawa efek positif untuk OYPMK dengan mematahkan stigma negatif di masyarat pada mereka. Kalau saya, caranya memberitahu masyarat lewat tulisan artikel ini😉. Semoga bermanfaat!

Posting Komentar untuk " Pernah Derita Kusta Bukan Berarti Tidak Bisa Bekerja Lagi. Baca Dulu Pengalaman Mahdis!"