Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Setelah Lulus SMP, Pilih Mana SMA atau SMK? 4 Hal Ini Perlu Dipertimbangkan ya!

Akhirnya, Ujian Nasional (UN) telah selesai, para siswa sekolah kelas 9 boleh bernapas lega walaupun masih berharap-harap cemas, menanti pengumuman kelulusan. Sekarang, orang tua dan anak mulai sibuk memikirkan hendak kemana melanjutkan sekolah setelah SMP ? Pilih SMA atau SMK? Belum lagi drama proses pendaftaran  penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang masih simpang siur itu. Tambah bingung kan?
pilih SMA atau SMK
Sebagai keluarga homeschooler kami punya banyak waktu untuk mengobrol dengan anak-anak. Tentang sekolah dan juga mengajari mereka keterampilan dasar untuk hidup. Untuk mendapatkan ijazah, mereka mendaftar di PKBM terdekat yang menyelenggarakan pendidikan non formal kesetaraan, yakni, Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA. Tahun ini, anak pertama saya,  Deva menamatkan paket B sedangkan Cantika menamatkan paket A. Dengan izin penyelenggara PKBM, mereka masuk sekolah 2 kali dalam seminggu mengikuti pelajaran di sana, selebihnya mereka belajar di rumah.

Cantika mengawali topik pembicaraan, dengan menceritakan kegiatan mereka di sekolah.
“Ma, tadi Kepala  Sekolah kami, ngobrol dengan kami semua anak didik.”
“Oh, ya? Tentang  apa?”
“Dia menanyakan, cita-cita kami, terus, setelah tamat mau melanjutkan kemana ?”
“Kalian jawab apa?”
“Jawabnya beda-beda, Ma.  Si Alif, mau jadi ustad atau dokter, si Keke jadi fotografer, guru, designer, pokoknya macem-macem deh!”
“Wah, keren itu!, trus, kalau kamu jawabnya apa?
“Aku jadi penulis!, terus bapak itu nanya ke anak-anak paket B, mereka mau lanjut ke paket C atau sekolah formal? SMA atau SMK ? Cantika melanjutkan ceritanya.
“Mereka jawabnya, apa?” ujarku menimpali.
“Sebagian lanjut ke paket C karna mereka harus bekerja membantu orang tua, tapi kebanyakan ke sekolah formal sih. Hanya saja ada beberapa yang belum memutuskan  pilihannya ke SMA atau SMK. Masih bingung katanya.”

Upss! Bingung pilih SMA atau SMK ya?


Ini adalah dilema yang dialami siswa SMP kelas 9 juga para orang tua untuk menentukan sekolah lanjutan. Sebenarnya sih, ini adalah hal yang wajar, kenapa? Sekolah lanjutan SMA/SMK menjadi salah satu faktor (batu loncatan) awal mempersiapkan masa depan si anak, dimana kelak pendidikan yang telah ditempuh, sebagai bekal menjalani kehidupan.

Dari pada bingung, mending deh pertimbangkan beberapa hal berikut, agar lebih mantap memilih sekolah lanjutan yang sesuai dengan harapan.

1. Kenali perbedaan SMA dengan SMK

SMA adalah sekolah menengah atas, dimana peserta didiknya dipersiapkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi,  maka tidaklah heran ilmu yang diajarkan di sana lebih fokus hal-hal teoritis meskipun ada penjurusan  IPA/IPS, namun masih bersifat umum atau dasar, dan diharapkan akan diperdalam lagi di perguruan tinggi.

SMK adalah sekolah menengah kejuruan, peserta didik dipersiapkan untuk terjun ke dunia kerja, maka ilmu yang diajarkan lebih fokus pada praktik dan ketrampilan khusus sesuai bidang yang ditekuninya. (Baca : 5 Alasan kenapa memilih SMK)

Sebagai catatan, baik SMA maupun SMK tidak menutup kemungkinan  tetap bisa bekerja atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, hanya saja, seperti kata peribahasa, the right man in the right place, artinya, menempatkan orang sesuai keahliannya. Benar, bukan?🤔

2. Biaya pendidikan

Dari segi biaya,  SMA agak lebih murah dari pada SMK, apalagi kalau bersekolah di sekolah negeri. Sementara, SMK karena banyak kegiatan praktik membutuhkan biaya operasional yang lumayan banyak, maka tentu saja lebih mahal.

Faktor keuangan keluarga juga perlu dipertimbangkan sebelumnya, agar sekolah si anak bisa lancar, tidak tersendat-sendat karna keuangan yang tidak memadai. Meskipun begitu, peribahasa bilang, where there is a will, there is a way, artinya dimana ada kemauan pasti ada jalan. Jadi, jangan patah semangat dulu, ya? 😊

3. Peluang dimasa depan

Siswa dan orang tua, perlu juga mempertimbangkan  peluang kerja di masa depan. Kenapa? Tentu saja kita perlu berpikir logis, setinggi apapun sekolah, pada akhirnya tujuannya, agar bisa membuat anak mandiri, bisa bertanggung jawab dengan diri sendiri dan keluarganya kelak.

Jika memungkinkan, setelah tamat bisa membantu meringankan beban orang tua bukannya membebani karna menjadi pengangguran. Jadi, pikirkan matang-matang bukan hanya sekarang saja. Seperti kata mutiara bilang, life presents many choices, the choices we make determine our future, artinya hidup menyajikan banyak pilihan, pilihan yang kita buat menentukan masa depan kita. Maka, tujuan pendidikan hendaknya bukan untuk gengsi-gengsian, kan ya? 😎

4. Kenali minat dan bakat

Dari sekian hal yang perlu dipertimbangkan, luangkan waktu lebih banyak untuk merenungkan hal ini. Kenapa? Hakikat hidup manusia pada dasarnya adalah ingin hidup bahagia. Ini mencakup menjalani kehidupan tanpa beban tapi tetap punya goal yang ingin dicapai.
Be what You want to be!
Berdasarkan pengalaman, bahwa banyak anak yang bersekolah, tapi tidak sesuai dengan bakat dan minatnya, pada akhirnya merasa tidak enjoy atau menikmati  proses belajar mengajar di sekolah, bangun pagi merasa terbebani, dan menjalaninya hanya sebagai rutinitas yang wajib diikuti.

Beda halnya, jika sekolah sesuai minat dan bakat, setiap berangkat sekolah mereka akan bersemangat, lebih termotivasi, lebih bertanggung jawab terhadap tugas-tugas, dan ini berpengaruh pada prestasi si anak di sekolah. So, ingatlah peribahasa ini, be what you want to be!

Memutuskan ke SMA atau SMK, bagi sebagian orang adalah hal mudah, tapi yang lain tidak. Ketika aku menulis artikel ini, selintas teringat sepenggal kalimat iklan yang populer itu, “Buat anak kok coba-coba!”. Hal yang sama, menurut saya, memilih sekolah lanjutan meskipun sudah kebiasaan umum, tetap tidak boleh dianggap enteng. Tetap perlu dipikirkan dengan serius antara anak dan orang tua. Semoga artikel ini, bisa bermanfaat! 😊



32 komentar untuk "Setelah Lulus SMP, Pilih Mana SMA atau SMK? 4 Hal Ini Perlu Dipertimbangkan ya!"

  1. Perlu lebih intens sosialiasi lg nih ttg kelebihan" SMK. Agar lulusan SMP melek literasi ttg sekolah lanjutan apa yg akan dipilihnya. Makasih artikelnya Kak Yanti

    BalasHapus
  2. Penting berarti untuk tau bakat dan minat sebelum ke jenjang sekolah yang lebih tinggi ya kak. Kasian juga kalo taunya telat dan keburu salah jurusan.,

    BalasHapus
  3. Kalo udah tau fokusnya mau kemana lebih enak pilih langsung SMA/SMK. Kebanyakan anak baru lulus SMP itu blom ada arah mau kemana, makanya biasa ke SMA biasa dulu kak. Contohnya aku dulu.. hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mbak, perlu tahu goalnya apa, kalau gak cuma buang waktu dan uang , gak maksimal deh hasilnya

      Hapus
  4. Saya juga, dari mulai skrg anaknya dah diamati minat bakatnya. Biar ga wasting time jugak..
    Pelajari yg dibutuhkan saja...

    BalasHapus
  5. Sulungku lulus SMP dari PKBM tapi Alhamdulillah masuk SMA internasional setelah belajar denganku 6 bulan sebelum test. Beda dengan anak ke-2 dan 3 memilih SMK karena ingin memiliki skill khusus dan lulus bisa langsung kerja. Jadi melihat keadaan keterpilihan mbak

    BalasHapus
  6. Tentang pilihan sekolah, anak² harus diskusi terbuka dengan orang tua ya. Jarang yang bisa. Seringkali gimana ortunya, karena merasa yang membiayai. Akibatnya sering mentok, karena ternyata anak tidak cocok.

    BalasHapus
  7. Wahh, benar juga. 2 tahun lagi anakku tamat SMP, dan kita belum ada bayangan mau milih SMA atau SMK.

    BalasHapus
  8. Be what you want to be...setuju sekali, meski ada kesesuaian keinginan ortu dan bakat, minat dan keinginan anak.
    SMA atau SMK mesti dipertimbangkan dengan baik sebelumnya.
    Ulasan menarik mbak..

    BalasHapus
  9. Menentukan pilihan sekolah emang penting banget dibarengi dengan diskusi mendalam antara ortu dan anak ya mba. Jangan sampai keputusan yang diambil ternyata adalah pilihan ortu, sementara anaknya sendiri merasa terpaksa. Sebeneranya tergantung niat kita setelah sekolah mau ngapain. Kalau emang pengen kerja ya SMK tentu lebih cocok. Tapi kalau masih mau sekolah, ya harus ke SMA.

    BalasHapus
  10. jadi inget adik SMK saya yang lulusan paket B
    Alhamdulilah dia bisa masuk ke SMK negeri karena penginnya setelah lulus bisa kerja. jadiah dia daftar jurusan desain busana. Awalnya sih pakai drama pilih SMA tapi nilainya terlalu rendah

    BalasHapus
  11. Penting memang mengajak anak bicara akan kemauannya untuk melanjutkan sekolah, apakah SMA atau SMK. Jangan sampai anak menjalani setengah hati karena menuruti kemauan orang tuanya.

    BalasHapus
  12. Sangat bermanfaat mbak artikelnya, dengan demikian kita bisa aware dengan kebutuhan anak dan bakat minatnya:)

    BalasHapus
  13. Wah saya ini juga msh mmpertimbngkan dan sering ngobrol dengan anak sulung saya. Mau sklh di SMA atau SMK. Setidaknya membaca artikel ini jd tahu kelebihan dan kekurangan msg2. Siap deh...tengkiu y mb..

    BalasHapus
  14. Saya ini SMK bukan lagi pilihan terpaksa karena jeleknya nilai. Bahkan ada beberapa SMK favourite yang Kalau masuk ke sana juga harus antri dan bersaing dengan pendaftar lainnya. SMK sekarang punya banyak jurusan yang kekinian sesuai perkembangan zaman. Nggak melulu soal masak dan jadi montir. Plus minusnya ada lah, baik SMA maupun SMK. Yag penting niat belajar sungguh2 untuk membekali dir8 dengan ilmu

    BalasHapus
  15. Aku belom tertarik untuk merancang sendiri sekolah di rumah alias homeschooling. Khawatir sama nyinyiran masyarakatnya hahaha *gubrak

    BalasHapus
  16. Memang memilih untuk lanjut SMK atau SMA tidak boleh asal. Karena seorang anak atau orang tua harus punya gambaran akan kemana setelah lulus sekolah tersebut. Oleh karena itu sangat penting anatara orang tua dan anak diskusi terlebih dahulu sebelum memutuskan memilih kemana

    BalasHapus
  17. Saya sendiri, akan memilih SMA kemudian lanjut kuliah baru memikirkan kerja. Ada beberapa lulusan SMK dikantor, karena masalah pendidikan hanya lulusan SMK jenjang karirnya mentok. Meskipun saya percaya, rejeki itu sudah ada yang atur

    BalasHapus
  18. Wow, mbak baru kali ini aku ketemu blog yang penulisnya adalah pelaku homeschooling. Salut bangettt!

    Aku dulu pernah berniat, tapi sepertinya memang belum mampu. Jadi masih masukin anak-anak ke sekolah.

    BalasHapus
  19. Kalo aku dulu milih SMK karena di SMK kita diajarkan ilmu khusus kejuruan agar punya skill, sehingga setelah lulus bisa kerja Oke, kuliah Oke, buka usaha sendiri juga Oke. SMK BISA.

    BalasHapus
  20. Ypilih yang dekat dengan rumah kan sekarang afa sistem zonasi kak hehe

    Kalau orientasinya pengen cepet kerja, smk lebih baik sih

    BalasHapus
  21. Dulu saya juga pernah bingung pilih antara SMA dan SMK, ternyata saya memang tidak terlalu punya bakat di SMK, jadi pilih SMA yang lebih teoritis

    BalasHapus
  22. Kalau menurut saya sekarang baik SMA maupn SMK semua sama baiknya. Kesempatan kuliah pun sama besar. Cuma memang anak SMK start udah menguasai bidang keilmuannya dulua, sementara anak SMA mungkin masih meraba2 kalau gak bener2 fokus kelak mau ke mana.

    BalasHapus
  23. Menurutku antara SMA dan SMK semua bagus. Yang penting dilakukan dengan sepenuh hati dan si anak juga sudah bertanggung jawab atas pilihannya. Jadi harus sesuai dengan pilihannya.

    BalasHapus
  24. Suka sama quotes 'the right man in the right place' ..

    Memang benar sih, SMA atau SMK itu balik lagi dengan pilihan kita ke depan. Semua akan ada konsekuensi yang harus dihadapi*

    BalasHapus
  25. Jadi minat bakat anak oti perlu ya Mbak untuk diketahui sejak dini, biar kalo wakyunya mereka memilih sekolah lanjutan gak bingung lagi

    BalasHapus
  26. Hal seperti yg seharus nya jd obrolan antar org tua dan anak. Sbg org tua, bs mengarahkan anak memilih jurusan yg sesuai dgn bakat dan minat anak. Dan memberikan gambaran kedepannya nnti mo sprt apa. Info sprt ini sgt bermanfaat nih ..

    BalasHapus
  27. Seringkali SMK dinomorduakan padahal bisa jadi pilihan tepat bagi siswa yang ingin segera bekerja selepas SMA. Tentunya kesempatannya lebih besar dibandingkan lulusan SMA karena sudah dibekali dengan ketrampilan sesuai jurusan yang diambil.

    BalasHapus
  28. yang paling penting adalah anaknya nyaman dan bisa belajar dengan giat :D

    BalasHapus
  29. coba dulu tahu perbedaan itu, tapi memang pertimbangan jarak juga sih yang membuat akhirnya memilih untuk sekolah yang deket.

    BalasHapus