Cara Memilih Obat Herbal/Jamu Aman dan Kosmetik Tanpa Merkuri di Webinar Badan POM RI
Tahu tidak, situasi pandemi saat ini banyak pihak yang memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi dengan memproduksi berbagai obat herbal, jamu serta kosmetik berbahaya yang berisiko bagi kesehatan. Dengan klaim berkhasiat instan untuk memperkuat imun tubuh sehingga terlindung dari serangan virus Covid 19. Banyak produk jamu ditemukan dipasaran dengan kandungan bahan-bahan yang tidak jelas dan tanpa pengawasan.
Foto : dok. Pribadi |
Melihat fenomena ini, Badan Pengawasan Obat dan Makanan - BPOM menggelar Kick Off dan Training of Trainer (ToT) Pembentukan Duta Jamu Aman dan Duta Kosmetika Aman secara hybrid, Selasa (15/03/2022). Sebenarnya acara ini merupakan lanjutan dari program implementasi dari dua program unggulan Badan POM yakni BPOM Goes to School dan BPOM Goes to Campus tahun 2021 lalu.
Adapun tujuan pembentukan duta tersebut disampaikan oleh Kepala Badan POM RI, Ibu Penny K. Lukito merupakan salah satu wujud pemberdayaan masyarakat dimana diharapkan para Duta ini akan berperan sebagai influencer untuk mengedukasi dalam peningkatan pemahaman masyarakat sehingga terwujud konsumen cerdas dan berdaya yang mengonsumsi jamu dan kosmetika aman.
Acara ini dihadiri lebih dari 1135 peserta dari berbagai komunitas pramuka, pelajar, mahasiswa, organisasi profesi, dan kemasyarakatan, serta perwakilan fasilitator pemberdayaan masyarakat dari Unit Pelaksana Teknis Badan POM serta narasumber Plh. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Badan POM, Rita Endang; Direktur P Guru Besar Farmasi UNPAD, Prof. Keri Lestari; Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, Asih Liza Restanti; Ketua Umum PDPOTJI dr. Listya Paramita; dan selebgram, Kezia Warouw.
Foto : Badan POM RI |
Bahaya Penambahan Bahan Kimia Obat (BKO) pada Obat Tradisional/ Herbal/ Jamu
Materi ini disampaikan oleh Ibu Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si. (Herbal), Ketua Umum PDPOTJI. Beliau menjelaskan bahwa sejak pandemi ada peningkatan sekitar 20% penyalagunaan bahan kimia obat pada obat tradisonal/herbal, ini terbukti dengan banyaknya ditemukan obat herbal yang telah dicampur dengan BKO saat razia yang dilakukan oleh BPOM, padahal terjadi efek samping berbahaya bagi kesehatan penggunanya.
Efek samping yang timbul ada 2 yaitu dari BKO (bahan kimia obat) itu sendiri dan juga interaksi antara BKO dengan herbal.
Berikut beberapa BKO yang sering ditambahkan dan efek samping yang ditimbulkan yakni :
- Fenilbutazon - Gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, Sindrom Steven Johnson.
- Antalgin/metampiron - Agranulositosis yang berakibat mudahnya terserang infeksi, sepsis dan bahkan kematian.
- Sibutramin Hidroklorida - Hipertensi.
- Deksametason - Glukokortikoid meliputi diabetes dan osteoporosis, moon face.
- Teofilin - Takikardia, palpitasi, aritmia.
- Sildenafil Sitrat - Gangguan penglihatan, priapisme (ereksi lebih dari 4 jam).
- Glibenklamid - Trombositipenia, agranulositosis
- Paracetamol - Kerusakan hati
Obat Tradisional Aman tanpa Bahan Kimia Obat
- Jamu (obat tradisional yang telah digunakan turun temurun dan secara empiris khasiatnya terbukti)
- Obat Herbal Terstandar - OHT (obat bahan alam yang telah diuji keamanan dan khasiatnya melalui uji praklinik dan bahan bakunya telah distandarisasi)
- Fitofarmaka (obat bahan alam yang telah diuji keamanan dan khasiatnya melalui uji klinik dan bahan baku juga produk jadinya telah distandarisasi)
Ciri produk obat tradisional mengandung BKO :
- Efeknya sangat cepat "cespleng"
- Sakit timbul kembali setelah beberapa jam mengonsumsinya
- Adanya klaim yang berlebihan bisa mengobati berbagai jenis penyakit
- Jika diamati secara seksama terdapat butiran/kristal yang merupakan bahan kimia yang ditambahkan
Dampak Kosmetika yang Mengandung Merkuri
Tanda-tanda yang muncul :
- Kulit kering, kelupas, kasar, kemerahan pada kulit, rasa terbakar di kulit, panas, gatal, sensitif terhadap sinar matahari.
- Seringkali diabaikan → dianggap sebagai “proses wajar” krim pemutih tersebut bekerja.
- Lama-kelamaan jika terus digunakan → kerusakan kulit (dermatitis, hipo/hiper pigmentasi, erythema persisten, baboon syndrome), gangguan sistemik.
Cara memilih kosmetik yang aman sebagai berikut :
- Pastikan kemasan dalam kondisi baik
- Baca informasi produk yang terdapat pada label
- Pilih kosmetik yang telah memiliki izin edar BPOM berupa nomor notifikasi
- Jangan gunakan kosmetik yang telah kedaluarsa
Cerdas Memilih dan Menggunakan Skincare yang Aman Bagi Kulit
Mengawali materi yang akan disampaikan, Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si. menyampaikan satu pertanyaan yang cukup menggugah yaitu Apakah kamu tim skin care atau tim make up?
Beliau menjelaskan bahwa pada dasarnya skin care bermanfaatnya bagi kulit antara lain kulit sehat, membantu terhindar dari masalah kulit seperti komedo, kulit kusam. Lalu bisa memperlambat proses penuaan dini dan meningkatkan percaya diri.
Namun, sebelum menggunakan skin care sebaiknya perlu selektif dan hati-hati karena dipasaran banyak skin care yang mengadung zat berbahaya dan tentu saja sangat merugikan penggunanya.
Oleh sebab itu berikut beberapa Ciri-Ciri Skin Care/Kosmetik berbahaya :
- Bau logam merkuri menyengat
- Warna mencolok terang dan mengkilap
- Tekstur lengket dan tidak menyatu sempurna
- Membuat kulit putih dalam waktu singkat (kurang dari 2 minggu) jika dihentikan timbul jerawat kecil disertai gatal
- Kulit terlihat putih pucat dalam lama kelamaan berubah abu dan hitam
- Tidak memiliki izin edar atau nomor notifikasi
Tips cerdas memilih kosmetik di era digital sbb :
- Beli kosmetik di akun online shop terpercaya dan banyak ulasan positifnya.
- Lakukan pengecekan pada produk dengan metode "Cek Klik"
- Jika hasil pengecekan aman maka produk siap digunakan
Kesimpulan, saat memilih produk sebaiknya berhati-hati jadilah konsumen cerdas dengan melakukan hal berikut :
1. Cek nomer BPOM
2. Jangan tergiur testimoni, janji-janji bombastis/spektakuler
3. Gunakan logika, jangan mudah termakan IKLAN
Posting Komentar untuk "Cara Memilih Obat Herbal/Jamu Aman dan Kosmetik Tanpa Merkuri di Webinar Badan POM RI"
Posting Komentar
Silahkan komentar dengan bijak dan sesuai topik bahasan. Terimakasih!